Pelajaran dari Sang Guru
Seorang raja mengangkat seorang guru untuk mendidik putranya. Anak itu dididik hingga ke tingkat tertinggi. Dan setelah pendidikannya paripurna, sang Guru memanggil murid tersebut. "Mendekatlah," pintanya. Sang Murid pun menghampiri. Tapi tanpa dinyana, sang Guru memukul si murid hingga terjengkang. Tidak ada ekspresi apa-apa di raut wajah beliau. Padahal wajah muridnya memerah menahan geram, sakit dan tanda tanya.
Kemudian, sang Guru pergi begitu saja.
Setelah raja mangkat, anak itu otomatis menguasai kerajaan. Yang menarik, dia masih mengingat perlakuan sang Guru. Maka dipanggilah guru tersebut untuk menghadap ke singgasananya. Dengan nada geram, berkatalah raja baru itu, "Apa yang mendorongmu memukulku tempo hari dengan pukulan yang menyakitkan? Apa salahku? Aku minta pertanggungjawaban Anda sekarang juga!"
Sang Guru pun menjawab, "Ketahuilah, bahwa ketika engkau telah mencapai tingkat tertinggi dalam ilmu yang kuajarkan. Aku tahu benar kau akan mewarisi mahkota itu setelah ayahmu. Maka, sebelum itu terjadi, aku ingin menunjukkan kepadamu bagaimana rasanya dipukuli dan dianiaya. Supaya kelak saat berkuasa, kau berpikir 1000 kali jika hendak menganiaya seseorang!"
Raja muda itu mengangguk-angguk. Sadarlah dia dendamnya pada sang Guru adalah perbuatan yang sia-sia. Dia pun memberi hadiah pada gurunya itu. Dan berkata, "Semoga Allah membalas kebaikanmu!"
Post a Comment for "Pelajaran dari Sang Guru"
Butuh artikel-artikel semacam ini? Atau, punya ide membuat buku tetapi kurang bisa menulis? Tidak sempat? Kami bersedia membantu menuliskannya secara profesional. Kami juga menyediakan jasa editing maupun rewriting tulisan dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.