Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kiat Supaya Tidak Tertipu oleh "Hantu"

Oleh Brahmanto Anindito

Mencari ghostwriter untuk mengerjakan tugas-tugas penulisan Anda bukanlah hal yang sulit. Coba ketikkan kata itu di Google, Anda akan memperoleh banyak pilihan. Hanya masalahnya, apakah para ghostwriter itu benar-benar profesional? Lantas, bagaimana integritas mereka? Salah-salah, Anda sudah mengirim uang yang jumlahnya tidak sedikit, sang ghostwriter “idaman” malah lari. Mentang-mentang statusnya ghost alias hantu, mereka pun merasa berhak menghilang kapan saja. Wah, parah!

Jangan salah, ini sudah beberapa kali terjadi lho. Nah, supaya kejadian serupa tidak menimpa Anda, ada hal-hal yang perlu Anda cermati sebelum mengorder jasa penulis bayangan ini. Gampang kok membedakan antara ghostwriter abal-abal dan yang benar-benar layak bekerja sama dengan Anda.


(1) Pelajari dulu, siapa ghostwriter itu?
Namanya siapa? Bagaimana sepak terjang kepenulisannya? Jangan sampai order dari Anda nantinya hanya dikerjakan oleh penulis-penulis yang masih hijau atau baru lulus kuliah. Tapi, sebenarnya ini tergantung kebutuhan Anda juga. Kalau Anda butuh artikel sekadar untuk mengisi blog, tanpa tujuan besar, boleh juga memakai jasa ghostwriter-ghostwriter yang tak bernama. Murah meriah! Namun, jika projek Anda serius, pastikan ghostwriter itu sudah Anda kenal sebagai penulis berpengalaman. Plus, sudah biasa memberikan layanan penulisan.

(2) Cek alamat dan nomor teleponnya, apakah benar-benar ada?
Sebagian jasa ghostwriter tidak mencantumkan alamat fisik. Hanya mengandalkan situs dan email, terkadang ditambah nomor ponsel dan Pin BB. Ketahuilah, ketika berhadapan dengan pebisnis seperti ini (tidak hanya ghostwriter), posisi Anda lemah. Dia berpeluang mencurangi Anda sewaktu-waktu, apalagi bila Anda diminta membayar terlebih dahulu di muka. Setelah dia pergi atau sengaja tidak menjawab email-email Anda, selamat gigit jari! Beda halnya bila Anda tahu kantor si ghostwriter, Anda bisa sewaktu-waktu datang dan mengomplain ke sana.

(3) Lihat, bagaimana tulisan-tulisan di situsnya?
Apakah enak dibaca? Apakah ejaannya sudah rapi dan benar? Kalau dia masih menulis “disini” alih-alih “di sini”, “sekedar” alih-alih “sekadar”, “Kami jamin !” alih-alih “Kami jamin!”, atau “anda” alih-alih “Anda”, maka kemampuan berbahasanya bisa dibilang meragukan. Begitu pula bila gaya penulisannya berputar-putar, tidak bernas, dan seolah-olah rumit padahal tema tulisannya sebenarnya sederhana. Anda tahu, ghostwriter adalah orang yang berkutat dengan bahasa. Jika teks-teks di situsnya sendiri saja meragukan, masihkah Anda berharap naskah Anda akan jadi bagus di tangannya?

(4) Perhatikan situsnya, amati kesesuaian antara ucapannya dan tindakannya
Jika ghostwriter ini menawarkan jasa SEO (Search Engine Optimization), periksalah reputasi situsnya. Bila Alexa Rank-nya masih 1.000.000 ke atas, Anda boleh tertawa. Atau kalau dia menawarkan jasa online campaign sementara PageRank situsnya sendiri cuma 1, 0 atau bahkan N/A, silakan ngakak. Sebab, ini seperti si botak yang berjualan obat penyubur rambut: ironis! Ingat, Alexa Rank semakin kecil semakin bagus (terbaik adalah #1), sementara PageRank semakin besar semakin bagus (terbaik adalah 10). WarungFiksi.net milik kami yang tidak menawarkan jasa SEO saja Alexa Rank-nya 400.000-an dan PageRank-nya 3. Harusnya, ghostwriter yang menawarkan jasa SEO (karena merasa ahli di bidang SEO) lebih baik dong ranking-rankingnya!

(5) Bagaimana prioritas kerahasiaan Anda?
Bayangkan, Anda memesan buku ke seorang ghostwriter. Anda puas akan hasilnya, dan melakukan bedah buku dimana-mana. Orang-orang pun mulai menganggap Anda seorang intelek yang juga piawai menulis. Eh, lalu (mantan) ghostwriter Anda tiba-tiba memajang buku itu di situsnya sebagai portofolio. Hahaha…. Buyarlah persepsi orang bahwa Anda sang penulis buku. Kecuali bila Anda sejak awal mengaku buku itu ditulis orang lain, Anda mungkin akan kehilangan muka. Memajang portofolio ghostwriting itu jelas untung di ghostwriter-nya, buntung di kliennya. Maka, kenalilah baik-baik calon ghostwriter Anda. Pastikan dia orang-orang kompeten dan berpengalaman menulis, tapi low profile dan tidak banci tampil.

(6) Tanyakan apakah ghostwriter Anda bersedia menandatangai kontrak?
Ini cermin keseriusan komitmen. Meskipun harus ditimbang dulu efisiensinya. Di Warung Fiksi, kami mewajibkan kontrak bermaterai. Namun untuk projek-projek yang nilainya di bawah 5 juta, biasanya kami tidak merasa perlu teken kontrak kerja. Bagaimanapun, Anda selalu bisa meminta kami membuatkan kontrak.

Well, rasanya itu saja langkah-langkah untuk memilih jasa ghostwriting yang profesional dan kemungkinan happy ending project-nya lebih besar. Semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Kiat Supaya Tidak Tertipu oleh "Hantu""