Downsizing: Mimpi Kecil dengan Masalah Besar
- Judul Film: Downsizing: We are Meant for Something Bigger
- Genre: Fiksi ilmiah, drama, komedi
- Penulis: Alexander Payne, Jim Taylor
- Sutradara: Alexander Payne
- Pemain: Matt Damon, Christoph Waltz, Hong Chau, Kristen Wiig
- Durasi: 135 menit
- Tahun Rilis: 2017
- Produksi: Amerika Serikat
Alexander Payne, maestro satire, kembali menyuguhkan sebuah film provokatif: Downsizing. Dalam film ini, ia mengundang penonton untuk merenungkan konsekuensi dari solusi radikal terhadap masalah global.
Premisnya sederhana tetapi mencengangkan: manusia dapat menyusutkan ukuran tubuh mereka untuk hidup lebih hemat dan berkelanjutan.
Paul Safranek (Matt Damon), seorang terapis yang kecewa dengan kondisi ekonomi, melihat ini sebagai jalan keluar. Namun, begitu ia memasuki komunitas mini yang penuh janji, ia menemukan kenyataan yang jauh lebih rumit.
Downsizing bukan sekadar film fiksi ilmiah. Payne dengan cerdas menyisipkan satire tajam terhadap konsumerisme, kesenjangan sosial, dan impian masyarakat modern. Melalui karakter Paul, kita diajak untuk mempertanyakan makna kebahagiaan, nilai-nilai kemanusiaan, dan pilihan-pilihan hidup yang kita buat.
Hong Chau sebagai Ngoc Lan Tran, seorang pengungsi Vietnam yang penuh semangat, menjadi sorotan. Pertemuannya dengan Paul memunculkan dinamika yang menarik dan menyentuh. Sementara itu, Christoph Waltz hadir sebagai seorang penjual properti yang licik, memperkaya lapisan satire dalam film ini.
Downsizing adalah sebuah film yang penuh makna. Di balik premis yang futuristik, film ini menyajikan refleksi yang relevan dengan kehidupan kita saat ini.
Apakah mengejar kekayaan adalah satu-satunya cara untuk mencapai kebahagiaan? Apakah kita rela mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan demi kenyamanan? Pertanyaan-pertanyaan ini terus menghantui penonton setelah menyaksikan film ini.
Premis Downsizing, secara samar mengingatkan kita pada nuansa pasca-apokaliptik dalam film Seeking a Friend for the End of the World (2012). Kendati kedua film ini memiliki latar belakang dan konflik yang berbeda, keduanya sama-sama mengeksplorasi tema akhir dunia dan bagaimana manusia meresponsnya.
Baik Paul Safranek dalam Downsizing maupun Dodge Petersen dalam Seeking a Friend sama-sama mencari makna hidup di tengah ketidakpastian masa depan. Keduanya pun sama-sama menemukan hubungan manusia dengan manusia lain sebagai hal yang paling berharga dalam menghadapi situasi yang ekstrem.
Kelebihan Downsizing dibanding film-film sejenis, tentu saja visualnya yang memukau. Kota mini yang penuh warna dan detail itu tampil kontras dengan kesepian yang dirasakan Paul. Sinematografi yang indah berhasil menciptakan atmosfer yang unik, menggabungkan unsur futuristik dengan sentuhan nostalgia.
Sayangnya, ide tentang menyusutkan manusia yang sangat menarik ini dieksekusi dengan cara kurang memuaskan. Film cenderung berfokus pada kisah pribadi Paul, alih-alih menggali implikasi sosial dan etis dari teknologi penyusutan ini.
- Tulisan: Win Andriyani, penikmat film
Post a Comment for "Downsizing: Mimpi Kecil dengan Masalah Besar"
Butuh artikel-artikel semacam ini? Atau, punya ide membuat buku tetapi kurang bisa menulis? Tidak sempat? Kami bersedia membantu menuliskannya secara profesional. Kami juga menyediakan jasa editing maupun rewriting tulisan dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.