Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Gadis Transparan di Film Above the Shadows

Kisah Gadis Transparandi Film Above the Shadows

  • Judul Film: Above the Shadows - Fight to be Seen 
  • Genre: Romansa supranatural 
  • Pemain: Olivia Thirlby (Holly), Alan Ritchson (Shayne), Jim Gaffigan (Paul Jederman), Megan Fox (Juliana), Tito Ortiz (Attila) 
  • Penulis: Claudia Myers 
  • Sutradara: Claudia Myers 
  • Durasi: 105 menit 
  • Rilis: Mei 2019 
  • Produksi: HIPZEE, Myriad Pictures, Boundary Stone Films, Bondit Media Capital

Ajaib! Tak seorang pun bisa melihat Holly. Ia transparan di mata orang lain. Maka, perempuan cantik itu memanfaatkan kondisi tersebut untuk menjalankan kegiatan paparazi. Ia banyak memfoto artis-artis dari jarak dekat, tanpa ketahuan, lalu menjual hasilnya ke media. Holly mencari nafkah dari sana.



Masa Kecil Holly

Masa Kecil Holly

Keajaiban ini sudah terdeteksi sejak kecil. Holly sebenarnya tumbuh sebagaimana umumnya bocah. Namun, ia memang sering diabaikan. Saat sarapan, misalnya, kakaknya yang bernama Vanessa dan adiknya, Troy, sibuk mengobrol tanpa menghiraukannya. Demikian pula ayahnya yang langsung makan walau piring Holly masih kosong.

Hanya ibunya yang peduli. Ialah yang akhirnya menyodorkan piring makanan kepada Holly. Memang, hanya ibunya yang mampu melihat Holly. Selama ada sang ibu, hidup Holly tetap bahagia.

Problem datang ketika sang bunda meninggal lantaran sakit. Holly mulai menghilang dari kehidupan semua orang. Saat makan malam, ayahnya hanya menanyakan kabar Vanessa dan Troy. Di sekolah, guru-guru mengabaikan keberadaan dan pertanyaan-pertanyaan Holly.

Pernah, ia mencoba menegur ayahnya, tetapi tak ada respons. Yang paling mengejutkan, ketika ia berswafoto bersama Troy dan Vanessa, wujud Holly tidak ada dalam foto tersebut. Kamarnya pun kini dijadikan gudang, karena dianggap tidak ada yang menghuni.

Kehidupan Dewasa Holly

Kehidupan Dewasa Holly

Holly tumbuh dewasa dan beradaptasi dengan dunia yang mengabaikannya. Ia memilih tinggal di apartemen yang membuatnya tak harus bertegur sapa dengan para tetangga.

Kebutuhan sehari-harinya ia pesan dari secara daring. Tak lupa, ia meminta para kurir meletakkan barang pesanannya di depan pintu, tanpa repot-repot membunyikan bel. Untuk memperoleh penghasilan, Holly bekerja sebagai paparazi dengan mengirimkan foto-foto skandal artis.

Malam itu, Holly mendapat info seorang artis, Bobby, sedang berada di tempat hiburan. Ia langsung menuju sana dengan menggunakan bus. Karena tubuhnya tidak terlihat, ia cukup mengikuti penumpang lain untuk masuk dan keluar bus. Holly juga leluasa menyelundup ke dalam tempat hiburan.

Akhirnya, selebritas itu tiba. Setelah ditunggu lama, Bobby mulai ugal-ugalan. Ia berselingkuh dengan perempuan penghibur di ruangan privat. Holly langsung memfoto adegan itu. Kemudian, ia mengirim hasilnya ke sebuah surat kabar.

Bum! Bobby pun masuk di berita utama keesokan harinya.

Di tengah-tengah rutinitasnya sebagai paparazi tak terlihat, Holly secara berkala menengok keluarganya. Ayahnya masih berkutat dengan pekerjaannya di bidang jual-beli rumah, Vanessa sudah memiliki suami, sementara Troy sibuk di gudang bawah sambil merekam diam-diam berbagai bentuk kaki perempuan yang lewat.

Holly sangat merindukan masa lalunya. Walau ia merasa kalau menjadi tak terlihat adalah keistimewaan, tak urung, ia merasa kesepian juga. Ia mendambakan interaksi langsung dengan seseorang. Siapa saja.

Perjumpaan dengan Shayne

Perjumpaan dengan Shayne

Suatu malam, saat sedang membuntuti seorang selebritas di klab malam, seorang satpam bernama Shayne menegurnya. “Hey, apa yang kamu lakukan?!”

Holly cuek saja, karena pasti teguran itu bukan untuknya.

Ia baru terkejut ketika Shayne menarik tangannya dan menggelandangnya ke pintu belakang.

Berpikir wujudnya sudah kembali kasat mata, Holly mengetesnya. Ia menyapa orang-orang secara acak. Namun, tak satu pun merespons. Holly masih tak terlihat.

Namun, Holly akhirnya ingat bahwa satpam yang bisa melihatnya kemarin merupakan salah satu korban pekerjaannya. Ternyata, pria tersebut merupakan mantan juara dunia tarung bebas (Mix Martial Arts alias MMA). Setelah foto perselingkuhannya viral, karier Shayne hancur dan kekasihnya yang merupakan supermodel, Juliana, meninggalkannya.

Holly kemudian menemui Shayne untuk mengakui semuanya. Shayne marah. Holly menawarkan diri untuk menebus kesalahannya dengan memperbaiki karier MMA Shayne.

“Aku tidak tertarik!” ketus Shayne. “Sekarang, jangan ganggu aku lagi!”

Namun, Holly terus mengikutinya. Sampai di sebuah bar, Shayne bertemu manajernya untuk membicarakan sebuah pertarungan amatir. Holly terus mengusik.

“Kau tidak terganggu dengan gadis yang berisik di sebelahmu?” tanya Shayne kepada manajernya.

Sang manajer menoleh ke kanan dan ke kiri. “Gadis mana?”

Shayne pun terdiam. Mereka kembali berdiskusi tentang pertandingan. Sang manajer menawari Shayne bayaran 800 dolar untuk pertarungan itu.

Diam-diam, Holly mengintip layar ponsel sang manajer. Ia membocorkan kepada Shayne bahwa aslinya tertulis 15.000 di layar ponsel.

Shayne tertegun sesaat. Kalau soal uang, ia paham benar bahwa manusia cenderung serakah. Termasuk manajer di depannya. Tak ada salahnya berspekulasi, Shayne pun menaikkan tawaran. Ternyata, manajernya setuju begitu saja.

Usai pertemuan, Shayne keluar dari bar. Ia menemui Holly, tetapi belum sepenuhnya percaya dengan keajaiban gadis transparan itu. Kehabisan cara untuk meyakinkan Shayne, Holly pun melangkah ke tengah jalan dan mengadang mobil yang melintas.

Kendaraan itu terus melaju, seolah sang sopir tidak melihat apa-apa di depannya.

Shayne yang panik langsung menubruk Holly ke pinggir jalan. Ia meminta sang sopir untuk memarahi Holly yang semberono.

“Kau gila? Tidak ada siapapun di situ!” si sopir malah mendampratnya.

Shayne Mulai Percaya

Shayne Mulai Percaya

Keesokan paginya, Holly datang ke apartemen Shayne. Bahkan, anjing Shayne tak merasakan kehadiran Holly.

Melanjutkan pembicaraan semalam, Holly berkata bahwa jika ia bisa memperbaiki karier Shayne yang sudah ia rusak, kemungkinan kutukan transparan ini bisa sirna.

Setelah menceritakan masa kecilnya, Shayne mengajak Holly menonton pertarungannya terakhirnya. Sayangnya, bayaran yang diterimanya hanya 300 dolar.

“Lupakan semua itu,” tukas Holly. “Aku akan mencarikanmu pertandingan di level profesional!”

Shayne tertawa getir. “Namaku sudah tidak laku. Mana ada yang mau bertarung denganku?” ungkapnya pesimistis.

“Ya, kita lihat saja nanti,” tanggap Holly.

Setelah pulang, Holly segera mencari daftar petarung profesional yang bisa menjadi lawan Shayne. Pilihan akhirnya jatuh kepada Suarez yang pernah diberitakan memakai steroid, suplemen terlarang bagi seorang atlet.

Keesokan paginya, Holly masuk ke rumah Suarez dan memfoto steroid tersebut. Ini sebagai bukti untuk memaksanya mau melakukan pertarungan dengan Shayne.

Setelah rencananya berhasil, Holly mendatangi Shayne. Sebelum mengatakan apapun tentang Suarez, Shayne bertanya sejak kapan Holly tak bisa dilihat oleh orang lain. Obrolan pun berjalan makin akrab.

Tiba-tiba, manajer Shayne menghubungi. Ia menyampaikan bahwa dalam enam pekan, Suarez akan melawannya.

Shayne gembira, tetapi juga sangat penasaran. “Bagaimana kamu melakukan ini?”

Holly hanya tersenyum. “Fokus saja berlatih menghadapi Suarez.”

Pertarungan Profesional Pertama

Pertarungan Profesional Pertama

Berita mulai menyebar. Shayne, sang mantan juara MMA, kembali turun gunung setelah lima tahun vakum. Kendati banyak yang meragukan kehebatannya bisa seperti dahulu, Shayne tidak peduli. Ditemani Holly, ia terus berlatih.

Namun, Holly minta izin, karena ia tak bisa hadir secara langsung di gelanggang, karena trauma. Holly pernah terluka saat berada di kerumunan yang padat seperti itu.

Beberapa hari kemudian saat pertandingan, Holly menuju apartemen Shayne untuk menonton pertandingan tersebut lewat televisi. Jual-beli serangan sedang terjadi antara Shayne dan Suarez. Di ronde terakhir, Shayne berhasil melakukan kuncian yang membuat Suarez menyerah.

Saat mau pulang menuju apartemennya, seorang wartawan dari harian terkemuka mewawancarai Shayne. “Mengapa Anda tidak melakukan pesta kemenangan seperti biasa?”

Shayne menjawab, “Aku akan melakukannya, kok. Pesta itu akan diadakan kecil-kecilan di apartemenku.”

Wartawan itu penasaran. Diam-diam, ia membuntuti Shayne pulang.

Sesampainya di apartemen, Shayne mengajak Holly ke atap dan membawa tikar. Mereka mengobrol sambil menikmati cahaya rembulan. Shayne bertanya, “Apakah kamu cuma khayalanku?”

Holly tersinggung.

Shayne langsung mengelus kepalanya dan meminta maaf sambil menciumnya.

Tanpa mereka sadar, wartawan yang tadi membuntuti muncul. Ia memfoto keduanya di saat yang tepat. Lalu, ia kabur ketika Shayne mengejarnya.

Holly meminta Shayne untuk tenang, karena ia yakin wujudnya takkan muncul di foto tersebut. Namun Shayne lebih mempermasalahkan pintunya yang tak bisa dibuka dari luar, sehingga mereka terpaksa bermalam di atap.

Di tempat itulah, Holly untuk pertama kalinya dipeluk oleh seorang pria. Bahkan, lebih dari itu.

“Inikah Kekasih Baru Shayne?”

“Inikah Kekasih Baru Shayne?”

Keesokan harinya, Holly terkejut melihat berita mengenai Shayne yang sedang berciuman. Ternyata, wujudnya tertangkap kamera juga! Walaupun hanya berupa siluet.

Beberapa minggu kemudian Shayne bersiap untuk melakoni pertandingan keduanya dengan bertemu petarung yang lebih hebat, Tommy. Saat wartawan bertanya mengenai perempuan yang berciuman dengannya, Shayne memilih untuk tidak berkomentar.

Sementara itu, Holly menyusup ke mobil Tommy untuk memaksanya kalah saat melawan Shayne. Holly mengancam akan membeberkan skandal seksualnya bila Tommy tak menurut.

Malam harinya, Holly menemui Shayne dan berbincang mengenai kemunculan wujudnya di dalam foto yang membuat keduanya bahagia. Namun, kebersamaannya terganggu ketika Juliana menelepon untuk memberi ucapan selamat atas kemenangannya.

Tibalah hari pertarungan antara Shayne dan Tommy.

Tiba-tiba, Tommy mengisyaratkan kepada Shayne bahwa ia akan mengalah.

Penonton pun terkejut manakala Shayne berhasil memenangkan pertarungan tersebut. Namanya kini makin melambung.

Setelah itu, Holly mengirim informasi palsu kepada produser kalau Shayne akan melakukan pertandingan selanjutnya dengan petarung nomor satu saat ini, Attila.

Seperti biasa, Holly menyusup dahulu ke dalam rumah Attila untuk mencari kelemahan yang dapat dimanfaatkan. Sayangnya, ia tidak menemukan cela apapun dari Attila.

Ia juga mendapat informasi jika Juliana sedang berkencan dengan seorang pria di sebuah tempat. Demi uang dari kegiatan paparazi, Holly segera menuju ke lokasi. Namun, terkejutlah ia ketika tahu bahwa Shayne-lah pria tersebut.

Sebenarnya, Shayne juga terkejut. Namun, Juliana tidak melihat alasannya, karena wujud Holly tak tampak.

Shayne mengejarnya.

Holly lalu memberondongnya dengan pertanyaan mengenai arti percintaan mereka di atap apartemen tempo hari. Lagi pula, “Juliana hanya mendekatimu karena kamu mulai terkenal lagi!” tukas Holly.

Shayne menjawab dengan logis, “Aku hanya tidak ingin orang-orang menganggapku gila karena berhubungan dengan perempuan imajinatif!”

Tertegun mendengar jawaban itu, Holly kemudian mengalihkan pembicaraan ke Attile. Bahwa ia tidak menemukan apa-apa di rumah Attila.

Akhirnya, Shayne mengetahui bahwa selama ini kemenangan-kemenangannya adalah hasil kecurangan yang diatur oleh Holly. Ia marah besar dan meminta Holi untuk pergi darinya.

Holly Kembali Menjadi Paparazi

Holly Kembali Menjadi Paparazi

Rutinitas Holly kembali seperti sedia kala dengan menjadi paparazi. Akan tetapi, semua terasa menjadi tidak bermakna. Hampa.

Sementara Shayne kembali menjalin hubungan dengan Juliana. Membaca berita tersebut, hati Holly kian remuk. Ia pun memutuskan untuk mengurung diri di apartemennya dengan ditemani minuman-minuman beralkohol.

Tanpa diduga, Shayne mendatanginya dan berterus terang kalau foto yang diambil Holly saat ia berselingkuh dari Juliana bukanlah penyebab utama karier serta asmaranya hancur.

“Faktor utamanya justru kesombonganku sendiri,” akunya. “Aku makin malas berlatih saat di puncak karier. Sedangkan untuk perselingkuhan, Juliana juga berselingkuh, sehingga kami sepakat untuk berpisah.”

Mendengar kenyataan tersebut, Holly kian menyesal. Shayne mencoba menenangkannya. Namun, Holly mengusir pria itu. Padahal, Shayne masih berharap Holly datang ke pertandingannya nanti.

Holly begitu kesal, sampai-sampai membanting mainan peninggalan ibunya sampai hancur.

Keesokan paginya, Holly menyadari bahwa dirinya sama sekali tidak tampak ketika becermin. Untuk memastikannya, ia berjalan menuju tempat latihan Shayne.

Ternyata, kekhawatirannya benar-benar terjadi. Bahkan Shayne pun kini tidak bisa melihat maupun mendengarnya!

Holly berjalan tak tentu arah, sambil marah-marah kepada ibunya. Sebab, sang ibu pernah berjanji akan ada saat Holly membutuhkan.

Pasrah dan tidak mampu melawan keadaan, Holly mengunjungi adik, kakak, dan ayahnya. Sebab, ia yakin sebentar lagi akan menghilang untuk selamanya.

Sewaktu mengikuti ayahnya, Holly menyaksikan betapa sang ayah juga belum bisa melupakan kepergian istinya. Ini membuat Holly tersenyum. Ia pun meminta maaf atas pikiran negatifnya selama ini terhadapnya.

Tanpa diduga, sang ayah merasakan kehadiran seseorang di sampingnya.

Shayne vs Attila

Shayne vs Attila

Walaupun Holly berjanji kepada dirinya untuk tak mendatangi kerumunan, ia akhirnya nekat. Ia memberanikan diri demi mendukung Shayne dari jarak dekat.

Teng! Teng! Teng!

Pertarungan pun dimulai. Bukan isapan jempo Attila menjadi jawara MMA saat ini. Ia begitu dominan. Shayne sampai kewalahan mendapat pukulan dan tendangannya.

Lucunya, Juliana yang seharusnya menyemangati Shayne, malah lebih asyik mainan ponsel.

Melihat Shayne makin keteteran, Holly berusaha masuk ke dalam arena untuk memberi semangat. Sayangnya, ia tetap tak terlihat di mata Shayne. Tidak terdengar juga!

Namun, situasi menjadi berbeda ketika Holly dengan tulus memegang tangan dan menyemangati Shayne yang sedang terkapar mencium kanvas.

Sekarang, bukan hanya Shayne yang dapat melihat Holly, semua orang juga! Artinya, kutukan Holly sudah terputus.

Petugas lalu meraih Holly dan menyingkirkannya dari arena.

Sementara itu, setelah mendapat dukungan dari Holly, energi Shayne menjadi berlipat-lipat. Ia bahkan berhasil mengunci sang juara bertahan. Namun, teng!

Attila selamat oleh bel.

Pertandingan itu akhirnya tetap dimenangkan oleh Attila. Para juri memutuskan ia unggul poin.

Namun, Shayne tidak peduli lagi dengan itu. Ia segera turun dari ring. Shayne memutuskan hubungan asmaranya dengan Juliana, lalu mencari Holly.

Shayne mendapati gadis transparan itu sedang digelandang keluar oleh dua petugas. Ia pun meminta mereka untuk melepaskan Holly.

Mereka pun bertukar senyum. Shayne berterima kasih atas kedatangannya. Ia juga mengaku sudah putus dengan Juliana.

Keesokan harinya, Holly menemui ayahnya yang sedang menaruh barang di bagasi mobil. Sempat bingung dengan gadis yang ada di depannya, ayahnya akhirnya mengingat bahwa gadis itu adalah salah satu anaknya.

Keduanya berpelukan.

Post a Comment for "Kisah Gadis Transparan di Film Above the Shadows"