Perjalanan Terakhir Kapal Demeter, Pengangkut Sang Dracula

- Judul: The Last Voyage of the Demeter
- Subjudul: The Legend of Dracula is Born
- Genre: Horor, Thriller
- Pemain: Liam Cunningham, Aisling Franciosi, Corey Hawkins
- Penulis: Bragi F. Schut Jr., Zak Olkewicz
- Sutradara: André Øvredal
- Durasi: 118 menit
- Rilis: 2023
- Produksi: Universal Pictures
The Last Voyage of the Demeter merupakan karya sutradara André Øvredal yang mencoba menghidupkan kembali kengerian sosok vampir legendaris. Diadaptasi dari novel klasik Dracula karya Bram Stoker, film ini berfokus pada satu bab berjudul The Captain's Log, yang menceritakan perjalanan penuh teror di atas kapal Demeter.
Cerita The Last Voyage of the Demeter
Film dimulai dengan ditemukannya kapal dagang Demeter yang terdampar di perairan Inggris tanpa satu pun awak yang tersisa. Satu-satunya petunjuk adalah buku harian sang kapten, Elliot (Liam Cunningham). Dari sini, alur mundur ke empat pekan sebelumnya saat Demeter berlayar dari Varna, Bulgaria, menuju London, membawa peti-peti misterius.
Kejadian aneh mulai terjadi ketika sebuah peti kayu dengan lambang naga (dracool) diangkut ke dalam kapal.
Ketegangan meningkat saat kru menemukan seorang perempuan bernama Anna (Aisling Franciosi) tersembunyi dalam salah satu peti, dalam kondisi mengenaskan. Untungnya, ada dokter bernama Clemens (Corey Hawkins) yang menjadi bagian dari kru.
Malam demi malam, teror makin nyata. Makhluk mengerikan mengintai dan memangsa para awak satu per satu. Anna yang selamat ternyata menyimpan rahasia kelam tentang teror tersebut, memaksa kapten dan kru yang tersisa berjuang keras untuk bertahan hidup.
Øvredal menampilkan sosok antagonis secara perlahan, menciptakan rasa penasaran yang terus meningkat hingga akhirnya memperlihatkan wujud Dracula.
Berbeda dari gambaran klasik Dracula yang elegan dengan busananya yang aristokrat, versi Øvredal menampilkan sosok ini sebagai makhluk bersayap dengan gigi tajam berantakan. Dracula digambarkan sebagai sosok tua yang kelaparan, seperti makhluk purba yang haus darah setelah sekian lama terperangkap di kapal.
Bagaimanapun, jangan harapkan suasana yang mencekam dan petualangan penuh imajinasi sebagaimana di film Bram Stoker’s Dracula yang digarap oleh Francis Ford Coppola. Kapal kecil bernama Demeter itu tidaklah cukup membangun kengerian serupa itu.
Daya Pikat Dracula Yang Terlalu Kuat
Sejak debutnya di layar lebar pada 1931, Dracula telah menjadi ikon horor yang tak lekang oleh waktu. Sosok ini terus diinterpretasikan ulang dalam berbagai versi, tetapi versi orisinal Bram Stoker tetap yang paling layak disebut mahakarya. Itulah yang mengawali dari kisah fiktif sosok pengisap darah tersebut.
Dalam dunia horor, Dracula di Barat memiliki dampak serupa seperti pocong di Indonesia—ikon yang selalu berhasil menakut-nakuti penonton meski telah diadaptasi dalam berbagai bentuk. Bedanya, Dracula memiliki latar cerita yang lebih rapi dan mendunia. Penciptanya pun jelas: Bram Stoker.
Di sinilah letak beban itu. Sayangnya, meskipun film ini cukup menghibur dan menegangkan, The Last Voyage of the Demeter kurang mampu memanggul beban itu.
Post a Comment for "Perjalanan Terakhir Kapal Demeter, Pengangkut Sang Dracula"
Butuh artikel-artikel semacam ini? Atau, punya ide membuat buku tetapi kurang bisa menulis? Tidak sempat? Kami bersedia membantu menuliskannya secara profesional. Kami juga menyediakan jasa editing maupun rewriting tulisan dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.