Apa Pembeda Produk Anda dengan Yang Lain?
Dalam buku Differentiate or Die, Jack Trout berpesan, "Perang pemasaran bukan terjadi di dalam pasar, melainkan di otak manusia." Anda tahu, pada masa ini, konsumen memiliki banyak sekali pilihan. Dua puluh tahun yang lalu, AMDK (Air Minum dalam Kemasan) hanya itu-itu saja. Sekarang? Ada puluhan.
Yang saya herankan, terkadang bila kita bertanya kepada teman-teman yang baru memasuki dunia bisnis, "Apa nama brandmu? Apa sudah punya brand?" Masih ada saja mereka yang menjawab, "Memangnya perlu? Yang penting kan produkku bagus, banyak orang suka dan membeli lagi."
Ya, itu benar... untuk era 20 tahun yang lalu. Tepatnya ketika belum terjadi ledakan pilihan (an explosion of choice).
Coba Anda perhatikan. Kalau sepatu Nike dijual di lapak kaki lima dengan terlebih dahulu dicopot “tanda centang”-nya, kira-kira berapa harganya? Pasti ada saja orang yang menawar di bawah 100 ribu. Padahal, bila centang itu tadi ditempelkan lagi, plus dijual di mal, harganya minimal 500.000.
Kenapa bisa begitu? Itulah kekuatan brand.
Namun, brand bukan satu-satunya hal yang harus kita perhatikan. Setelah punya brand, kita harus memiliki pembeda dengan brand lain, khususnya yang jenisnya sama dengan kita.
Orang yang berhenti hanya di brand sama seperti memiliki anak yang baru lahir dan berharap anak itu menjadi pemain sepakbola. Tapi yang dilakukannya hanya memberi nama Maradona, Ronaldo, atau mungkin Alfred Riedl. Tidak memberikan gizi yang cukup, sekolah yang baik, latihan yang terpola. Percuma!
Jack Trout mengatakan bahwa perang pemasaran sangatlah kejam. Dia bahkan menggunakan kata "tirani". Konsumenlah yang sangat berkuasa. Berkuasa dengan bengis, tiran. Sedikit saja kita berbuat salah, dampaknya bisa tak kenal ampun bagi bisnis kita.
Banyak sekali perusahaan atau brand yang sudah masuk dalam daftar Kuburan Merek. Pernah berdiri gagah, pernah disanjung-sanjung, pernah menjadi sahabat dekat, namun sekarang telah beristirahat dengan tenang dalam kuburan tersebut.
Intinya, kalau Anda mengabaikan keunikan, terlalu bernafsu membuat produk untuk "semua orang", maka produk tersebut tidak akan berbeda. Siap-siap saja digotong ke Kuburan Merek. Ini hampir sama dengan wejangan Seth Godin dalam bukunya Purple Cow (Sapi Ungu).
Anda harus mempunyai faktor pembeda dengan brand lainnya. Tapi hati-hati, karena ada juga pembeda yang seolah-olah beda, padahal sebenarnya tidak.
Post a Comment for "Apa Pembeda Produk Anda dengan Yang Lain?"
Butuh artikel-artikel semacam ini? Atau, punya ide membuat buku tetapi kurang bisa menulis? Tidak sempat? Kami bersedia membantu menuliskannya secara profesional. Kami juga menyediakan jasa editing maupun rewriting tulisan dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.