Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Alasan Email Spam itu Berguna bagi Anda

3 Alasan Email Spam itu Berguna bagi Anda

Kerap, kita jengkel dengan datangnya email-email spam atau sampah. Hanya melirik judulnya, kita sudah tahu bahwa email-email itu takkan kita baca. Mungkin email-email itu kita dapatkan setelah berlangganan newsletter atau nawala situs web tertentu, tapi isinya lama-lama membosankan, sehingga begitu muncul notifikasinya di ponsel, langsung kita hapus tanpa membukanya.

Sebagaimana operator seluler yang hobi membombardir pelanggannya dengan SMS-SMS tak berguna, email-email spam itu begitu mengganggu dan menciptakan efek cilukba. Mengira ada email baru yang penting, kita pun buru-buru memeriksanya. Eh, ternyata, sampah digital atau sekadar modus akal-akalan.


Langkah paling praktis mengatasi email spam adalah dengan mengklik unsubscribe (berhenti berlangganan) atau move to spam (supaya program email kita terdidik untuk melihatnya sebagai spam). Beberapa kali, saya melakukan itu. Hingga email saya benar-benar sepi dan nyaman. Kalau ada email masuk, besar kemungkinan, itu memang email penting. Email-email spam tentu masih ada, tapi sudah jauh berkurang.

Benarkah tindakan saya ini? Ternyata, tidak juga. Percaya atau tidak, tindakan memerangi email spam secara besar-besaran itu tidak bijak juga. Terutama jika kita mau melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Ada setidaknya tiga alasan email spam itu bisa berguna bagi Anda.

(1) Indikator bahwa Email Kita Tak Bermasalah

Kalau email Anda sepi, dari mana Anda tahu akun email itu tidak sedang bermasalah? Saya mengalami kejadian konyol, kemarin. Seharian, tak ada notifikasi email di ponsel. Karena sudah unsubscribe banyak produsen email yang menganggu, saya kira, email saya (baik akun personal maupun profesional) memang sedang tidak laku.

Ternyata, bukan begitu. Akun-akun email itu sepi karena aplikasinya error. Sialnya, pagi itu sebenarnya ada tiga email penting dari calon klien potensial yang butuh dijawab segera. Saya baru sadar setelah pukul 11. Waduh, berarti mereka saya abaikan selama tiga jam! Coba kalau spam tetap banyak berdatangan, saya pasti sudah merasa aneh duluan jika akun email mendadak sepi.

Email spam itu rupanya seperti kentut. Bau, tapi merupakan indikator alami bahwa usus kita sehat. Email spam pun bisa kita jadikan indikator bahwa email berjalan normal serta bisa dihubungi, aplikasi email di ponsel tidak sedang error, dan sistem forwarding dari akun email-email lain (jika Anda menggunakannya) tidak mengalami masalah.

(2) Kita Dapat Belajar Sesuatu

Percayalah, selalu ada yang bisa kita pelajari dari spam dan spammer. Contoh yang paling sederhana, sehebat apapun filter spam di email Anda, tetap ada saja yang lolos, bukan? Apa yang bisa kita pelajari di sini? Simpel. Yaitu kegigihan para spammer dalam mencari cara supaya lolos dari program antispam. Itu salah satu contoh saja.

Belum lagi cara mereka dalam mengolah judul email. Beberapa memang kentara nuansa spamnya. Namun beberapa benar-benar smooth dan menggunakan teknik copywriting tingkat tinggi. Di antara 20 email spam, baik di folder inbox maupun spam, selalu ada 1-2 email yang membuat saya tergoda untuk membukanya. Meskipun setelah dibuka, saya seringnya geleng-geleng, “Asem! Ternyata, memang spam!”

Bagaimana skenario spammer untuk menjebak korban pun membuat saya tersenyum-senyum sendiri (terhibur) atau mengangguk-angguk (tercerahkan). Salah satunya adalah skema Fanbox. Ini menarik. Penipu selalu menemukan trik-trik baru untuk menipu. Dan saya yakin, beberapa orang akan benar-benar terpancing dan tertipu. Jangan sampai Anda tidak update.

(3) Kita Bisa Tiru Caranya

Saya pernah mendapat penawaran, dalam sebuah email spam, dengan susunan redaksional yang bagus. Tanpa pikir panjang, saya langsung menyalin-tempel (copy-paste) isinya untuk kebutuhan saya sendiri. Lebih tepatnya, saya salin dan ubah (copy & twist). Bukan hanya kata-katanya yang saya ubah, melainkan juga konteksnya, saya sesuaikan dengan jasa saya.

Dalam berbisnis, kita tidak perlu lagi repot-repot menemukan roda. We don't need to invent the wheel. Mau membuat mobil, tak perlu membuat rodanya dulu. Karena roda itu sudah lama ditemukan, kita tinggal beli atau pakai. Bukannya tidak idealis, hanya, kita memang tidak perlu memulai segalanya dari nol.

Maka muncullah jurus ATM. Pernah dengar, kan? Amati. Tiru. Modifikasi. Kita bisa meniru dari siapa saja yang kita anggap baik. Termasuk dari spammer. Kalau teknik pemasaran kontennya memang bagus, tinggal kita tiru saja! Mari kita kerjai orang yang biasa mengerjai orang lain. Tapi tetap, semuanya harus dimodifikasi. Meniru itu tidak asal meniru. Tahu kan maksud saya?

Baiklah, itulah 3 alasan email spam itu berguna juga bagi kita. Maka, tak perlulah Anda terlalu gusar bila setiap hari mendapatkan email-email spam. Hanya, pastikan porsinya masih dalam batas kewajaran. Jangan sampai separuh email Anda berisi spam atau email yang takkan Anda baca. Kalau itu yang terjadi, tutup saja akun email Anda, daripada tambah stres setiap mengecek email.
  • Tulisan: Brahmanto Anindito, penulis multimedia

Post a Comment for "3 Alasan Email Spam itu Berguna bagi Anda"