Mamma Mia, Pizza Ternyata Bukan dari Italia!
Banyak orang menyangka sejarah pizza berasal dari Italia. Bisa benar, bisa pula tidak. Benar karena memang makanan pizza tersohor ke seantero dunia setelah ia menjadi makanan tradisional orang-orang Italia. Namun bagaimanapun, kita tidak bisa menutup mata bahwa sejak sebelum Masehi pun, masyarakat di sekitar Laut Tengah juga menghasilkan roti yang bentuknya mirip pizza.
Ya, orang Yunani kuno memakan roti bundar yang disebut plankuntos bersama lauk yang diletakkan di atasnya. Roti tersebut adalah adonan tepung yang diaduk dengan air kemudian diceperkan. Roti itu lantas dibakar di atas tungku yang dipanaskan di bawah cahaya matahari.
Metode ini terus dipakai sampai manusia menemukan tungku yang dapat menghasilkan panas. Maka, sebagian orang juga berpendapat bahwa pizza berasal dari bahasa Yunani, ”picea”, yang artinya roti matang di dalam tungku atau abu hitam yang berada di bawah tungku.
Jejak roti bundar ini tidak saja ditemukan di masyarakat Laut Tengah dan Yunani. Raja Persia (521-486 SM) juga telah membekali para serdadunya dengan roti bulat pipih yang ditaburi keju saat berangkat perang atau ekspedisi. Di bekas wilayah-wilayah Romawi Kuno yang ada di Asia Tengah dan Afrika Utara, hingga saat ini masih dikenal roti bundar yang dibuat dari tepung gandum. Roti tersebut dimakan sebagai makanan pokok masyarakat tradisional sana.
Tapi pembuatan pizza modern seperti kita kenal hari ini memang bermula di Napoli, Italia. Pada zaman Renaissance, para petani Italia terbiasa membuat roti tawar dari gandum dan minyak zaitun, dan di tengah-tengahnya ditaburi irisan keju mozarella. Setelah para petani dari Amerika memboyong tomat ke Eropa, buah ini pun ditambahkan untuk menjadikan sepotong pizza tampak lezat.
Dari Napoli, pizza menyebar ke pelosok lain Italia, termasuk ke kalangan istananya. Muncullah nama Pizza Margherita, diambil dari Ratu Margherita. Di samping dibuat keluarga, pizza saat itu juga dijual di jalan-jalan pasar. Deskripsi tentang pizza di Napoli ini dijelaskan Alexandre Dumas. Dalam bukunya, penulis Prancis itu juga menyebutkan bahwa pizza menjadi satu-satunya kuliner yang disantap selama musim dingin oleh masyarakat Napoli.
Transnasionalisasi pizza bermula saat pizza memasuki Amerika lewat para imigran Italia yang mendiami kota-kota di Amerika seperti San Fransisco, Chicago, dan Philadelphia pada akhir abad 19. Para imigran Italia tersebut melanjutkan tradisi makan pizza, bahkan menjajakan pizza di jalan-jalan sekitar pemukiman orang-orang Italia. Ini berlangsung hingga tahun 1940-an.
Baru pada 1943, industri modern pizza dimulai. Rio Riccardo menjadi orang yang pertama kali membuka restoran pizza dengan nama Pizzeria Uno. Generasi selanjutnya, Tom Monaghan dengan Domino's Pizza-nya, mengenalkan layanan pesan-antar pertama kali. Pasca Perang Dunia II, nama pizza kian melambung.
Dengan popularitas pizza yang terus menanjak, produsen-produsen pizza terus bermunculan di Amerika. Shakey's Pizza berdiri pada 1954 di California, Pizza Hut pada 1958 di Kansas. Selanjutnya bermunculan pemain-pemain yang penasaran dengan gurihnya bisnis pizza, seperti California Pizza Kitchen, Happy Joe's, Godfather Pizza dan Round Table Pizza.
Hingga akhirnya, bisnis pizza Amerika pun didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang memunyai spesialisasi dalam pesan antar. Selain Domino's Pizza, kita mengenal Papa John's Pizza, Giordano's Pizza, Pizza Ranch, dsb.
Pemain baru berdatangan bahkan dari negara-negara yang secara tradisi tidak mengenal pizza. Seperti Indonesia, dengan selera pasarnya yang khas.
Post a Comment for "Mamma Mia, Pizza Ternyata Bukan dari Italia!"
Butuh artikel-artikel semacam ini? Atau, punya ide membuat buku tetapi kurang bisa menulis? Tidak sempat? Kami bersedia membantu menuliskannya secara profesional. Kami juga menyediakan jasa editing maupun rewriting tulisan dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.